KISAH PERJALAN PENDEKAR LERENG LEMBAH LAWU

Seorang pemuda berasal daerah pedesaan di lereng lembah lawu tepatnya desa Sukowinanggun Kecamatan Magetan Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur bernama Wagiman yang gemar mengeluti seni budaya pencak silat warisan nenek moyang bangsa Indonesia.

Pada tahun 1962 Mbah Wagiman bersama saudara seperguruan antara lain Purjito, Sarkum, Purnomo, Sujono, Januri, Mulyono dan Maelan, belajar menimba ilmu pencak silat kepada guru silat bernama Eyang Mursid. Dengan ketabahan dan ketekunan dalam berlatih pencak silat beliau menguasai Sembilan jurus laga dan pencak dor/seni serta ilmu kebatinan.pada akhir tahun 1964 Mbah Wagiman di katami dan disahkan oleh guru menjadi Pendekar di Padepokan Pencak Silat Kauman Kabupaten Magetan.

Pada tanggal 30 september 1965 terjadi tragedy kudeta berdarah dengan gerakannya disebut G.30S yang didalangi oleh PKI, bertujuan mengulingkan pemerintahan Republik Indonesia yang sah akan digantikan dengan paham komunis. Pada waktu itu Mbah Wagiman bersama saudara seperguruan bergabung membantu pemerintah menumpas G.30S, berkat perlindungan Tuhan Yang Maha Esa Negara Kesatuan Republik Indonesia selama dari ancaman kudeta berdarah.Paska pergolakan sampai tahun 1967 kegiatan latihan pencak silat untuk sementara waktu dilarang pemerintah agar tidak mengganggu stabilitas keamanan Negara.

Pada tahun 1968 karena usia lanjut dan factor kesehatn Eyang Mursid mengumpulkan muridnya di kediaman Kyai Ahmad Zainuri desa Kebonagung Kecamatan Magetan, pada saat itu Eyang Mursid menyampaikan pesan kepada murid-muridnya agar meneruskan, mengembangkan dan melestarikan seni budaya warisan leluhur. Disaksikan semua murid seperguruan Eyang Mursid berkata “ cah sok sing biso ngembangne kabudayaan pencak silat warisan leluhur yoiku Wagiman bakale biso ngeromboko sak injinge nusantoro, mulo podo sengkuyungen aku arep bali menyangtumpah darahku wonokromo” (kalau besok yang bisa mengembangkan seni budaya pencak silat warisan nenek moyang yaitu Wagiman nantinya dapat berkembang seantero nusantara maka agar didukung, saya akan kembali ke tanah kelahiranku Wonokromo). Ilmu pencak silat warisan leluhur itulah menjadi cikal bakal dan bekal Mbah Wagiman sebagai generasi penerus pewaris untuk mendirikan perguruan pencak silat Cempaka Putih (sekarang berdiri kokoh dan berkembang pesat).

Paska tahun 1965 Mbah Wagiman sebagai pewaris seni budaya pencak silat dalam mengembangbiakan tidak mulus begitu saja, namun disana silih berganti, dari tahun ke tahun dan dari berbagai daerah mendapat ujian, cobaan, hambatan dan tantangan dari puluhan pendekar lainnya baik secara fisik (tarung bebas) maupun secara non fisik (ilmu kebatinan).

Berkat percaya diri, ketabahan, kesabaran, berjiwa besar dan perlindungan Tuhan Yang Maha Esa beliau mampu mengatasinya.Disamping belajar ilmu kebatinan dan berguru kepada Kyai Sahal, Kyai Daud, dan Aki Katiaman.

Pada tanggal 1 April 1971 Mbah Wagiman bangkit mendirikan  Padepokan Pencak Silat mengadakan kegiatan latihan di gedung Sukobudoyo Desa Sukowinangun Kecamatan Magetan. Dibantu oleh saudara seperguruan antara lain Kusdi, Sarkum, Mulyono, Sujono dan Maelan, dan mempunyai murid antara lain : Suparman, Ladimun Sing’ni, Sing’I, Sutrisno, Suprapto, Purdianto, Supardi, Supriyanto, Dayat Santoso, Suparno.

Pada tahun 1973 Mbah Wagiman seorang pesilat dan pelatih tangguh dibantu Mulyono dan Kusdi merumuskan jurus pencak silat dari Sembilan jurus Tekhnik pencak Silat warisan pendahulu disempurnakan menjadi dua belas jurus tekhnik pencak silat yang handal, pada saat itu pula ditunjuk dan di percaya Bupati Magetan menjadi ketua IPSI Cabang Magetan untuk pertama kalinya.

Inspirasi Mbah Wagiman selalu dikembangkan untuk mewujudkan amanah guru dalam mendirikan perguruan pencak silat, beliau merumuskan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga merancang dokrin panca Setia sebagai pedoman prilaku yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari oleh murid-muridnya.Bersama H.Soemarmo (rohaniawan),Mulyo,Kusdi,Maelan,merancang Lambang Perguruan pencak silat “Wiro Yudo Wicaksono serta merancang SATPA PRASETIA dan TRI PRASETIA.

           Pada tanggal 18 juli 1974 Desa panekan kecamatan panekan Kabupaten Magetan

Berdiri secara resmi perguruan pencak silat Cempaka putih,dengan:

SK/IPSI Cabang Magetan : No.3/6/IPSI/1974Nama Perguruan : Pencak Silat Cempaka PutihLandasan Idiil : PancasilaLandasan Konstitusionel :UUD 1945Landasan Oprasional :Panca setiaLambang Perguruan :Bunga Cempaka PutihSemboyan Perguruan : WIRO YUDO WICAKCONOLagu Perguruan : Mars Cempaka PutihMaterai Diklat : Teknik Pencak Silat, Tenaga Dalam, dan KCP-anPusat/Induk Perguruan : Kabupaten magetan Provinsi Jawa TimurAnggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Pencak Silat Cempaka Putih

Pendirinya adalah putra Magetan bernamaWagiman (DWIJA / Guru Besar )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH BERDIRINYA PERGURUAN PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH

PENCAK SILAT WARISAN SENI BUDAYA NENEK MOYANG BANGSA INDONESIA