SEJARAH BERDIRINYA PERGURUAN PENCAK SILAT CEMPAKA PUTIH
Desa Sukowinangun merupakan tumpah darah Mbah Wagiman beliau dilahirkan pada Tanggal 31 Desember 1944 dari pasangan ulama Kyai Imam Wiryo dengan Nyai Sariyah. Mbah Wagiman berprofesi guru di salah satu sekolah di Kecamatan Panekan, Kabupaten Magetan seorang pesilat mempunyai prinsip kuat berkepribadian baik, sabar berjiwa besar, cinta damai dan mencintai seni budaya pencak silat warisan leluhur nenek moyang bangsa Indonesia. Perjalanan panjang liku-liku penuh tantangan, hambatan, cobaan, yang merupakan ujian untuk mencapai cita-cita merintis mendirikan perguruan pencak silat.Amanah guru selalu dipegang teguh dengan modal ilmu pencak silat yang dimiliki Mbah Wagiman bertekad bulat meneruskan perjuangan pendahulu untuk mengembangkan seni budaya pencak silat warisan leluhur nenek moyang bangsa Indonesia.
Pada tanggal 01 April 1971 Mbah Wagiamn bangkit mendirikan padepokan pencak silat mengadakan kegiatan latihan di gedung Sukobudoyo Desa Sukowinangun Kecamatan Magetan dibantu saudara seperguruan, pada waktu itu hanya mempunyai puluhan murid. Adapun nama padepokan masih dalam rancangan mencari petunjuk pada saat berdoa dan memohon pada Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT beliau mendapat inspirasi nama perguruan “Pencak Silat Cempaka Putih”. Pada saat itu pula Mbah Wagiman ditunjuk dan dipercaya oleh Bupati Magetan, menjadi ketua Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang Magetan. Awal tahun 1974 Mbah Wagiman didampingi istri tercinta Ibu Marsini hijrah dan bertempat tinggal di Desa Panekan Kecamatan Panekan, dengan semangat menggelora tidak pernah pudar di bumi Panekan inilah Mbah Wagiman menyalakan api Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih.
Pada tanggal 18 juli 1974 secara resmi berdiri Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih di Desa Panekan, Kecamatan Panekan Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur, dengan Surat Keputusan Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Cabang Magetan No.3/6/IPSI1974 ditindak lanjuti Surat Keputusan Ikatan Pencak Silat (IPSI) Cabang Magetan Nomor 9 tahun 1985 tanggal 15 Desember 1985, dengan akta notaries nomor 77 tanggal 22 Februari 2014, direkomendasikan dan terdaftar Pengadilan Negri magetan nomor 20/NOT.BDH/2014/LL: tanggal 19 Maret 2014, dinyatakan sebagai pusat/ Induk Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih di seluruh Indonesia dan mancanegara/ Adapun pendirinya adalah Putra Magetan bernama Mbah Wagiman sebagai DWIJA/ Guru Besar dibantu para Pembina, pengurus dan tim teknis pencak silat antara lain :
• Sumarmo
• Kapten Ngadeni
• Lettu Pol Masdar
• Lettu Pol Mulyono HS
• Ahmad Kusdi
• Maelan
• Purdjito
• Lettu Pol Sukar HW
• Samikun
• Kusnadi
• Lettu Puguh
• Sumaryo
• Achmad Nidhom
• Mupani
• Sugeng Haryono
• Syukurno
• Kol. Pol Cuk Sugiarso
• Kol Pol Pronowo
Dalam upaya mendirikan Pencak Silat Cempaka Putih Mbah Wagiman selaku pendiri yang juga sebagai DWIJA/ guru besar member nama Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih beliau merancang doktrin/ ajaran Panca Setia, sebagai landasan perjuangan merupakan pedoman sikap perilaku warga yang harus dipelajari dipahami dan diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.perguruan yang telah berdiri diberi nama pencak silat cempaka putih tersebut, Mbah Wagiman beserta Dewan Pembina/ Dewan Guru merancang LAMBANG Bunga Cempaka Putih, Semboyan Wiro Yudo Wicaksono, Mars Cempaka Putih, membuat Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga disusun jurus teknik Pencak Silat dan merumuskan SAPTA PRASETIA Warga Madya, TRI PRASETIA Warga Wasana, adapun semboyan wiro yudo wicaksono digagas oleh Suhartono, S Pd dan Mars Cempaka Putihdiciptakan oleh G. Sutadi Lestariana pada tanggal 20 juli 1974 Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih terdaftar menjadi anggota Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) Cabang Magetan.
Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih menggunakan lambang bunga cempaka putith, dimana bunga tersebut pada kenyataannya banyak tumbuh di lereng lembah lawu, terinspirasi pohon kuat berumur panjang, indah dipandang, harum baunya, bersih suci, bunga cempaka putih merupakan bunga langka yang perlu dilestarikan. Konon pada zaman dahulu pohon cempaka putih digemari para raja, adipati, tumenggung, dimana banyak di tanam pada pekarangan istana, kadipaten, padepokan sebagai simbol keharuman nama.
Di dalam mendidik dan melatih serta membentuk warga pesilat yang berkarakter berkepribadian luhur berkualitas diberikan doktrin/ajaran PANCA SETIA, SAPTA PRASETIA dan TRI PRASETIA.Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih dengan lambang Bunga Cempaka Putih dan Semboyan Wiro Yudo Wicaksono.
Adapun perguruan pencak silat cempaka putih dalam melaksanakan pendidikan dan latihan mengacu pada kurikulum atau program Pendidikan dan latihan dengan target waktu yang telah ditentukan meliputi materi atau program sebagai berikut :
Pencak Silat Prestasi (Baku CP, Tanding, Seni), Bela Diri, KesehatanPembinaan dan pelatihan Wasit/JuriPeraturan/ pedoman pertandingan pencak silat (IPSI)Ilmu tenaga dalam dan kekebalanKe CP anKerohanian, akhlak, moral, budi pekerti dan pembentukan karakter
Adapun jenjang tingkat Warga Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih diklafikasikan dalam tiga tingkat antara laian :
Tingkat Warga PurwaTingkat Warga MadyaTingkat Warga Wasana
Untuk lebih memajukan pelajaran teknik pencak silat agar tidak ketinggalan dengan perkembangan teknik pencak silat lainnya dan dapatnya menyesuaikan/ mengimbangi perkembangam dunia bela diri pada umumnya, maka disempurnakanlah jurus-jurus teknik Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih dari dua belas menjadi dua puluh jurus dan kemudian disempurnakan dua puluh empat jurus (dua belas jurus penyerang dan dua belas jurus bertahan) oleh team teknik pencak silat antara lain Ahmad Kusdi, S.Pd, Sugeng Haryono, Sunarno, Joko Suryono, Priyo Puguh Widodo, Warto, Lantif Yuli Kurniawan, Spd.
Adapun tujuan didirikan perguruan pencak silat cempaka putih adalah :
Melestariakan seni budaya pencak silat yang merupakan warisan nenek moyang bangsa Indonesia dengan mempertahankan nilai-nilai luhur yang dimilikibangsa Indonesia serta untuk menangkal masuknya budaya asing yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa IndonesiaMenggalang persatuan dan kesatuan dalam mewujudkan Negara Kesatuan Republik IndonesiaMembina dan membentuk warga yang berakhlak mulia, moral, budi pekerti luhur, berkarakterMembina dan membentuk warga yang berwatak kesatria, berprestasi, tahan uji, dan bertanggung jawab
Perguruan Pencak Silat Cempak Putih selalu mengikuti kegiatan dan kompetisi ataupun festival yang digelar oleh IPSI maupun pemerintah dan banyak meraih pesilat yang berprestasi pada arena PORKAB, PORPROV, POPDA, KEJURDA maupun PON, SEAGAMES, ASEAN dan event-event lainnya.
Sampai saat ini Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih berkembang pesat dan memiliki cabang-cabang dibeberapa daerah di wilayah Indonesia dengan jumlah anggota/ warga mencapai jutaan antara lain : Provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah, Banten, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Riau, Lampung, Sumatera Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Maluku Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Nusa Tenggara Barat, sampai ke mancanegara (Malaysia).
Dengan doa dukungan pemerintah masyarakat, para pendukung, simpatisan dan semua warga Perguruan Pencak Silat Cempaka Putih berharap berkembang pesat mengalir secara turun temurun ke seluruh wilayah Indonesia bahkan sampak ke mancanegara untuk selama-lamanya.
Komentar
Posting Komentar